Bendungan walahar merupakan salah satu peninggalan dari jaman belanda sebelum masa kemerdekaan di tahun 45. Bendungan ini didirikan oleh warga lokal dengan desain yang lekat dengan negeri bunga tulip, dikerjakan atas kerja rodi dan kini masih berdiri dengan kokoh dengan ornamen yang masih orisinil.


Bendungan ini bisa mengairi pesawahan hingga lebih dari 8000 hektar, artinya ini merupakan peninggalan yang amat bermanfaat sampai kini. Usia yang melebihi 100 tahun, tidak menghapus pesonanya, saya yang hampir setiap minggu lari pagi kesini membuat suasana menjadi nyaman, keringat dari olah raga tersipu oleh angin semilir dari atas jembatan bendungan, bau khas lumut yang segar pun tak luput dari ingatan.

Pada tahun 2024 jembatan bendungan tidak digunakan lagi sebagai jalanan umum, pemerintah sudah membuat jalan baru disebelahnya dengan ukuran yang lebih luas dan bisa digunakan oleh truk juga, tentu ini sangat membantu perekonomian warga sekitar, mengingat jembatan ini tidak bisa digunakan oleh mobil besar, hanya mobil kecil dan motor saja.

Bendungan ini akan menjadi ikonik untuk warga desa walahar dan juga sekitarnya, terus saja berkembang dan sebagai daya pikat untuk perekonomian.

Baca Juga : Tentang Pepes Jambal Walahar - Karawang | H Mien H. Muryati Hikmah