Part XVI 

Bekerja sudah menjadi takdir manusia baik itu pria maupun wanita, terlebih bagi seorang pria yang pastinya menjadi tulang punggung keluarga. Saya yang sudah bekerja selama lebih dari 10 tahun dan sering berpindah pindah, ternyata kerja dimanapun itu sama saja, tidak ada bedanya. Hanya kitalah yang membuat kerja itu tidak nyaman.

MINDSET BEKERJA

Dahulu pernah berpikir sepertinya akan lebih enak bekerja bagian perkantoran, dan pikiran itu muncul ketika masih bekerja di lapangan sebagai operator, namun saat ini berbeda lagi ketika saya sudah ada di bagian kantor, kok pusing sekali kerja seperti ini, ingin rasanya menjadi operator saja tidak perlu pusing pusing, hanya tenaga saja yang disiapkan.



Mindset itu terus menerus menggerogoti pikiran ketika pekerjaan sedang tidak baik baik saja, rasanya ingin sekali kembali ke masa lalu dan mengulang segalanya. Tapi ini ada kenyataannya, terjebak dan harus menjalani semuanya dengan lapang.

BEKERJA DI KEADAAN YANG SELALU STRESS

Hal yang membuat stress dalam pekerjaan adalah ritme dan pola yang masih berantakan, dimana tidak menemukan kecocokan antara waktu bekerja dan juga deadline yang terus saja menghampiri. Bahkan jika ada target yang tidak terpenuhi rasanya pekerjaan ini semakin berat saja.

Pernah suatu ketika mengalami tekanan pekerjaan yang amat dahsyat, karena memang belum sepenuhnya bisa menyesuaikan diri pada akhirnya menjadi pelampiasan atasan, bahkan sekelas presdir menegur dengan kata yang kasar dan dengan nada yang tinggi. Kala itu jujur rasanya down sekali, tidak ada yang menyemangati sesama pekerja, mungkin mereka juga sedang berperang dengan dirinya sendiri, mana mungkin bisa menyemangati yang lainnya.

4 TAHUN BERLALU HINGGA SAAT INI

 Kini sudah beberapa projek saya dan juga teman seperjuangan dihadapi dengan bersama-sama, disini saya merasa memiliki team yang solid, tidak seperti dulu yang bahkan teman satu departemen pun tidak ada.

Terlintas dipikiran untuk mencari pekerjaan lain, namun rasanya jika dipikir ulang "ahhhh pasti itu akan sama saja, atau bisa lebih buruk dari ini" dan itu menjadi sebuah komitmen diri sendiri yang entah sejak kapan sudah melekat.

Mengaca dari beberapa perusahaan dan memang banyak juga yang hilir masuk keluar dari perusahaannya, dengan berbagai macam alasan. Mungkin saya akan menjadi salah satunya jika tidak menerapkan prinsip itu. 

MENJALANI DENGAN BIJAK 

Mempertahan itu lebih sulit dibandingkan mencapai, saat ini semuanya sudah berada digaris kontrol yang beranjak kokoh, mengapa demikian? bisa saja semuanya menjadi goyah kembali, entah dengan alasan apapun, saya sebagai yang bisa dibilang sudah terjun payung selama ini, mungkin bisa menahannya dengan sekuat tenaga.

Akhirnya kini saya harus menerima bahwa inilah pekerjaan saya yang selama ini menemani, banyak juga teman seperjuangan yang ikut manis pahitnya perjalanan, rasanya sangat sulit untuk ditinggalkan, dibilang zona nyaman juga tidak karena pikiran juga ingin mencari yang lebih baik, tapi prinsip itu mulai terbalik dari mencari yang terbaik menjadi berusaha menjadi yang terbaik.

Mudah - mudahan ini sudah tepat, jika memang Allah swt berkehendak lain, maka sebagai hamba akan menjalaninya dengan lapang.

Baca Juga : Memegang Tanggung Jawab tapi Penghasilan tidak Sepadan - Kerja di Pabrik Orang