Ini adalah kejadian yang membekas diingatan saya hingga saat ini, bisa dibilang ini menjadi kenangan yang buruk sekali untuk seseorang yang untuk pertama kalinya pergi ke stadiun.
KEJADIAN TAHUN 2012
Saat itu ada pertandingan di stadiun singaperbangsa Karawang, yakni Indonesia melawan Vietnam atau Thailand kalau tidak salah, lupa lupa ingat. Saat itu adalah pertandingan persahabatan antar negara untuk U17.
Stadiun singaperbangsa yang tidak jauh dari rumah, itu menyurutku untuk datang dalam laga pertandingan antar negara ini, terlebih tidak usah membayar tiket alias gratis, siapapun bisa datang masuk. Saya bersama kedua teman SMA datang kesini dengan penuh semangat.
Mengenakan kaos Indonesia yang sudah jelas mendukung negara kami, yaa walaupun ini adalah pertandingan dalam laga persahabatan kala itu. Pertandingan dibabak pertama terlihat santai saja, dan jujur karena ini adalah kali pertama masuk kedalam stadiun, ternyata seperti ini rasanya, penuh dengan orang yang bersorak ramai sambil menyanyikan yel yel.
Baca Juga : Pengalaman Bekerja disebuah Pabrik (Suka & Duka)
LEG KEDUA PERTANDINGAN
Saat dipertandingan babak kedua, semua berubah menjadi kacau, Indonesia yang belum sama sekali mencetak gol menjadikan amarah para fans, dan yang aneh adalah mereka yang memakai kaos biru dan juga orange.
Ahh ini jangan-jangan dari kubu fans club indo yang sedang ramai dibicarakan itu, mereka yang suka membuat kekacauan dimana-mana saat pertandingan berlangsung, duuhhh saya yang sedikit cemas juga takut, khawatir kenapa napa.
Entah sejak kapan penonton satu orang masuk kedalam area luar lapangan, maksudnya adalah area untuk pemanasan pemain, sambil membawa kayu, secara tiba-tiba ada batu melayang tepat di depan mata. Arrggghh ini sepertinya kacau, namun saya tetap positif thinking pasti semua ini akan berakhir dan pertandingan akan kembali berlanjut.
SEMAKIN MEMANAS
Ternyata banyak juga penonton yang turun ke bawah untuk melemparkan batu dan juga apapun kearea penonton lainnya, dan ternyata itu adalah fans dari kubu orange, entah mengapa itu bisa terjadi, padahal ini kan laga pertandingan Indonesia dengan negara lain, bukan pertandingan antar club.
Saya yang berada ditribun utara terlihat bersama penonton yang tidak anarkis, mereka dari tribun barat menyerang ke tribun timur saat itu. Kacau sekali, hingga petugas masuk ketribun timur untuk memadamkan suasana.
Namun yang terjadi adalah semakin kacau balau, petugas kepolisian ternyata menggunakan tembakan gas air mata. Ditembakan kearah penonton, yang saya lihat masih usia remaja SMA.
PENONTON BERJATUHAN
Penonton dari tribun timur jatuh kebawah stadiun, karena mereka tergiring oleh tembakan gas air mata. Pagar stadiun yang terbuat dari besi dengan tinggi sekitar 80cm, tidak mampu menahan orang yang semakin tergiring kearah bawah. Akhirnya beberapa orang berjatuhan kebawah, mungkin mereka jatuh dari ketinggian 3 meter, sungguh ironi sekali.
Seketika pertandingan dihentikan, dan kami pun keluar dari keramaian penonton yang sedang berhadapan dengan petugas keamanan. Ini merupakan pengalaman yang tidak terlupa sekaligus menyeramkan sekali, hingga pada akhirnya hingga saat ini tahun 2024 saya tidak pernah lagi masuk kedalam stadiun untuk menonton bola.
Kejadian kanjuruhan itu sangat mengingatkan saya pada memori masuk kedalam stadiun, tapi itu lebih amat parah, penonton berjatuhan dan terinjak, belum lagi dari efek gas air mata yang membuat sesak. Apakah ini citra persepakbolaan ini Indonesia.
Baca Juga : Pengalaman Bekerja disebuah Pabrik (Suka & Duka)
0 Komentar