Menulis masih menjadi salah satu pereda emosional diri, dengan menulis saya bisa menyalurkan apa yang di rasakan saat itu juga kedalam sebuah kata-kata yang mungkin suatu saat nanti bisa di baca kembali. 

Setelah kehilangan penghasilan dari menulis sebenarnya agak kecewa, namun jika memang tujuannya untuk mencari penghasilan, maka sepertinya tulisan ini akan terhenti. Untuk itu tulisan pada blog ini lebih ke curahan serta kegiatan pribadi saja, tidak terlalu banyak tutor-tutor dan pembahasan seperti dulu.

Kini ingin sekali fokus menulis atas dasar hati, apa yang ingin di curahkan, maka dicurahkanlah kepada tulisan yang mungkin menurut orang tidak penting, namun bagi saya amat penting.

Diusia yang hampir kepala tiga ini, diri ini sudah mulai mengurangi yang namanya media sosial, sudah bisa lepas sejak tiga tahun dari akun facebook, dan dua tahun daru akun instagram. Kini hanya tersisa twitter saja, karena memang perlu informasi terkini, yap saya pun tidak ingin ketinggalan informasi yang sedang hangat di bicarakan melalui twitter ini.

Teringat dulu ketika banyak sekali memiliki medsos, buka tutup aplikasi secara bergiliran yang padahal isinya tidak itu-itu saja, akibatnya waktu terkuras habis hanya demi melihat timeline medsos.

Jika niat ingin mencari penghasilan dari Youtube ataupun Tiktok, mungkin dari dulu sudah dilakukan, namun sekali lagi saya ini lebih senang ke menulis, bukan sebagai seorang yang ada didepan kamera, mungkin saja jika diproduksi perfilman, lebih cocok sebagai penulis skenario, karena lebih menyenangkan membayangkan sesuatu dan digambarkan dalam bentuk tulisan.

Setiap orang memiliki kesenangan sendiri-sendiri, jadi inilah saya dengan keadaan yang seperti ini. mungkin banyak orang yang tak suka, namun inilah saya dengan segala kekurangan yang ada.