Gigi bungsu ialah gigi yang tumbuh diusia 20 hingga 25 tahun, saya sendiri mengalami pertumbuhan gigi bungsu pada usia sekitar 25 tahun, rasanya amat sakit sekali ketika awal-awal gigi tersebut tumbuh, sakitnya seperti gigi berlubang yang sedang meradang.
Setelah beberapa minggu pengobatan, akhirnya gigi tidak terasa sakit lagi, padahal awalnya ingin sekali dicabut walaupun tidak sakit, saya khawatir akan sakit kembali suatu saat. Namun dokter yang saat itu memeriksa (dokter spesialis bedah mulut, Sp.BM) mengatakan tidak perlu dicabut karena tidak mengganggu gigi sebelahnya.
Setelah 2 tahun dari kejadian diatas, saya mengalami sakit yang luar biasa, yaitu gigi bungsu ini mengalami pembengkakan, entah mengapa ini bisa terjadi, padahal sebelumnya baik-baik saja. Tak menunggu lama, memutuskan untuk pergi ke dokter gigi, saat itu pergi ke klinik gigi yang berada tak jauh dari rumah, tempatnya baru dan setelah di cari di sosial media, klinik gigi ini sudah lumayan memiliki followers banyak. Akhirnya saya memutuskan untuk memeriksakan diri dan berniat untuk mencabut gigi ini.
Dokter gigi mengatakan bahwa saat ini gigi impaksi mengalami infeksi akibat sisa makanan yang menyangkut pada gigi bungsu, padahal saya selalu membersihkan gigi bungsu ini saat menyikat gigi, namun karena posisinya yang berada di ujung dan sedikit tertutup gusi, makanan sisa kadang sulit sekali dibersihkan.
Beliau memberi pilihan tetap seperti ini namun kebersihan gigi bungsu harus selalu terjaga, atau dicabut agar tidak merepotkan nantinya, karena suatu saat akan kembali sakit jika terjadi infeksi, karena saya agak bingung, jadi saya bertanya kepada beliau apa yang terbaik, dan jawabannya adalah lebih baik dicabut.
DIBERI OBAT SEBELUM GIGI BUNGSU DICABUT
Saya bertanya kembali apakah sekarang bisa dicabut gigi bungsu yang sedang sakit ini? beliau menjawab bisa saja sekarang, namun alangkah baiknya dicabut ketika tidak sakit. Pernyataan yang sering terdengar dari orang-orang, saya bertanya kepada beliau mengapa gigi yang sedang sakit tidak bisa langsung dicabut? apakah berbahaya? jawabannya adalah
Gigi yang sedang sakit, apalagi terjadi infeksi entah itu gigi berlubang atau gigi bungsu yang sedang meradang sangat tidak disarankan untuk dicabut karena masa penyembuhannya akan memakan waktu lama, jadi sistem dalam tubuh kita yang disebut antibodi, akan bingung untuk memulihkan yang mana terlebih dahulu, apakah memulihkan trauma luka gusi akibat gigi dicabut atau memulihkan infeksi sebelum gigi dicabut. Jadi, sangat disarankan untuk menunggu gigi tak terasa sakit, barulah dicabut, agar masa penyembuhannya tidak lama.
Saya diberi obat antibiotik untuk memulihkan infeksi pada gigi, dan obat penghilang rasa sakit, dan bisa kembali ke klinik tersebut untuk cabut gigi. Pada umumnya dokter akan menanyakan hasil rontgen gigi bungsu, namun rupanya saya tidak perlu merontgen terlebih dahulu, menurutnya gigi bungsu saya saat ini terlihat penuh, tak tertutup gusi, jadi lebih mudah untuk dicabut.
![]() |
Kondisi gigi bungsu yang sudah berusia 2 tahun, terlihat sedikit tertutup gusi dan rawan sekali sisa makanan bisa tersangkut |
GIGI BUNGSU DICABUT
Hari yang menegangkan pun akhirnya tiba, setelah 3 hari meminum obat dan rasa sakitnya memang benar-benar hilang, saya pergi kembali ke klinik tersebut walalupun hati tak bisa berbohong, rasa takut itu pasti ada. Selama dewasa ini tak pernah merasakan seperti apa rasanya gigi dicabut, walaupun saat kecil pernah satu kali dicabut gigi susu, dan itu memang tak terlalu sakit. Saya menganggap rasa sakitnya akan sama seperti cabut gigi susu.
Dokter sedang mempersiapkan bius pada alat suntikannya, saya mulai bertanya untuk mengurasi rasa nervous, seberapa banyak dosis obat biusnya dan seberapa lama akan bertahan rasa kebalnya. Beliau menjawab obat bius yang digunakan sebanyak 20cc dan akan bertahan setidaknya 1 jam, jika operasi masih belum selesai dalam waktu 1 jam, akan ditambahkan kembali dosisnya.
Akhirnya jarum suntik menembus gusi area gigi bungsu, saat itu rasanya lama sekali dokter menyuntikkan biusnya, bahkan hingga jarum dirahkan kesana kemari agar obat bisa menyebar dengan baik, namun rasanya sakit dan ngilu sekali. Dokter mengatakan akan merasakan kebas atau kesemutan diarea pipi dekat gigi bungsu dan lidah, sekitar 5 menit menunggu, dokter menyuntikkan kembali sisa dosisnya di area pipi dalam dekat gusi, kali ini tidak sakit, karena memang sudah bekerja biusnya.
Langkah pertama dokter adalah mengecek kondisi gigi dengan menggoyang-goyangkan gigi, lalu tak lama kemudian gigi didorong dengan alat besi kearah lidah, awalnya saya mengira gigi benar-benar dicabut dengan alat semacam tang, ini sungguh berbeda sekali dengan pemgalaman dulu dicabut gigi susu.
Semakin lama, dokter semakin keras mendorong gigi dengan alat tersebut, rasanya tidak sakit, namun pegal saja karena harus membuka mulut selebar mungkin, dan terdengar bunyi krek-krek-krek, seperti tanda gigi akan retak.
Setengah jam kemudian, gigi ternyata patah dan menyisakan setengahnya, dokter mengatakan ini cukup sulit karena posisi akar gigi bungsu seperti mengait pada gigi sebelahnya, dokter mulai mengebor sisi gigi agar gigi memiliki rongga untuk alat besi tersebut bisa mendorong gigi. Semakin lama rasanya semakin ngilu dengan tindakan ini, dan rasa sakit mulai terasa, saya mulai mengatakan ini mulai terasa sakit, akhirnya dokter menambahkan dosis biusnya, yaa hampir satu jam lamanya sisa gigi tak bisa dicabut.
Dokter menghentikan tindakannya setelah 1,15 jam dan mengatakan jika dilanjutkan lukanya akan semakin parah, jadi akhirnya pencabutan sisa gigi pun di hentikan dan saat itu rasanya sakit luar biasa, darah mengalir dan rasanya tidak ingin mencabut gigi lagi apapun yang terjadi.
Saya bertanya dengan mulut sedikit terbuka dan menahan rasa sakit, kapan sisa gigi ini bisa dicabut dan apakah ini normal rasa sakitnya luar biasa, bahkan lebih parah ketika sakit akibat infeksi. Dokter menjawab ini wajar, tindakan pencabutan gigi berlangsung satu jam apalagi gigi bungsu yang notabene susah karena berada diujung. Beliau juga mengatakan tunggu sekitar satu bulan untuk observasi dan bisa kembali kesini.
Ahhh... Saya tak mungkin kemari lagi, saya agak sedikit menyesal datang ke dokter yang bukan spesialis bedah mulut, terlebih dokter tak membaca hasil rontgen terlebih dahulu. Biaya cabut gigi bungsu ditarif 1.5jutaan diklinik tersebut, namun karena gigi tak berhasil dicabut seutuhnya, saya hanya dibiayai 400ribu saja, saya pun melihat dokter tak begitu puas dengan tindakannya, dan saya agak kecewa juga mengetahui gigi masih tersisa.
![]() |
Kondisi gigi bungsu yang dicabut, 1 jam setelah tindakan. Masih terlihat gumpalan darah |
3 HARI SETELAH PENCABUTAN GIGI BUNGSU
Satu jam setelah pencabutan gigi saya membeli obat-obatan yang di resepkan oleh dokter, obat tersebut meliputi antibiotik, obat lambung dan juga penghilang rasa sakit Etoricoxib 90mg. Saya sengaja memilih obat yang bukan generik alias paten, dan memang lumayan agak mahal, tapi yang terpenting rasa sakitnya cepat pulih.
Setelah 1 hari pun rasa sakitnya menghilang, hanya saja tidak bisa membuka mulut terlalu lebar karena efek dari gusi yang masih terluka. Sampai hari ke-3 pun baik-baik saja, disamping itu obatnya masih berjalan sampai hari ke-5.
Pada umumnya setelah 2 minggu sakitnya akan menghilang dan akan bisa beraktifitas seperti biasa, misalnya mengunyah, sikat gigi dan lainnya. Namun, yang terjadi adalah rasa sakitnya timbul kembali, curiga dengan sisa gigi yang membuat ruang gusi seperti lubang, dan itu sakit jika tersentuh, juga sangat berpotensi terinfeksi lagi.
![]() |
Kondisi sisa gigi dan gusi yang menganga terbuka, berpotensi kemasukan sisa makanan dan terjadi infeksi |
KE DOKTER GIGI LAGI
Saya memutuskan ke dokter gigi lagi, namun dengan tempat dan dokter yang berbeda, saya bercerita bagaimana ini bisa terjadi, walaupun dokter gigi ini adalah dokter gigi umum, namun dia juga berkata sangat tidak direkomendasikan mencabut gigi bungsu di selain dokter spesialis bedah mulut, karena bentuk gigi bungsu setiap orang berbeda dan tentu saja penanganannya berbeda, salah salah bisa menjadi hal yang tidak diinginkan.
Beliau menawari ke dokter spesialis bedah mulut, kebetulan di daerah saya ini ada 2 rumah sakit yang tersedia, namun jika menggunakan BPJS akan masuk dalam list antrian 2 sampai 4 bulan.
Saya belum bisa memutuskan, ingin tahu bagaimana satu bulan kedepan, jika terjadi masalah, mau tak mau harus kembali ke dokter gigi bedah untuk diangkat sisa giginya.
0 Komentar