Saat lebaran sudah dekat, banyak tradisi masyarakat indonesia yang mulai bermunculan,seperti berbagi parcel lebaran, berbagi masakan-masakan ke tetangga juga saudara dan bahkan uang baru yang wajib ada.

Hal yang paling diburu menjelang lebaran tiba ialah uang pecahan kertas baru, mungkin anda pernah melihat dipinggir jalan banyak yang membuka jasa tukar uang lama dengan uang baru. Namun jasa ini tentunya dikenai biaya sebesar 10% dari uang yang ditukarkan.
Kapan Dimana Uang Baru Bisa didapatkan Untuk Bagi-bagi Saat Lebaran

Jika tidak ingin ada potongan, anda bisa menukarkan uang secara gratis di berbagai jasa penukaran, misalnya bank dan bank keliling. Saya pun pernah menukarkan uang pecahan baru disetiap menjelang lebaran tiba.

MENUKARKAN DI BANK
Anda ingin menukarkan uang? Ya bank tempatnya, hanya saja untuk yang ingin menukarkan uang pecahan baru harus si nasabah bank terkait, bahkan harus pada cabang dimana membuka rekening.

Saya pernah menukarkan uang baru di bank Mandiri, itupun terbatas, satu nasabah hanya boleh menukarkan uang sebanyak IDR700K yang mana IDR500k pecahan lima ribuan dan sisanya dua ribuan.

Selain itu, biasanya waktu penukaran pun terbatas, dimulai dua minggu semenjak hari pertama puasa dan hanya dalam jangka seminggu, lagi lagi hanya pada jam-jam tertentu saja.

MENUKARKAN DI BANK KELILING
Jika anda ingin menukarkan uang dengan nominal uang yang lebih besar, Kas keliling Bank Indonesia menjadi salah satunya. Bank indonesia membuka jasa penukaran uang maksimal IDR3.700K. Nominal yang cukup besar bukan.

Saya pernah menukarkannya di rest area KM57 Jakarta-cikampek, dibuka untuk umum mulai dari pukul 8 pagi hingga 2 siang. Bahkan saya pernah antre mulai pukul 5.30 pagi, karena antrean dibatasi 100 orang perharinya.

MENUKARKAN DI PINGGIR JALAN
Jika dua opsi diatas sudah limit atau bahkan anda terlambat, jasa penukaran yang ada di pinggir jalan mungkin bisa menjadi pilihan terakhir, namun kita harus jeli, jangan sampai uang palsu yang didapatkan.

Cek keaslian uang dengan cara yang sudah di tentukan, pastikan pula jumlah uang sesuai setelah dipotong jasa.

AKHIR KATA
Walaupun menukarkan uang sudah menjadi tradisi saat menjelang lebaran, anda tidak harus memaksakan diri jika memang tidak sempat menukarkan uang. Nominal uang tetaplah nominal, walaupun uang lama. Jika uang masih bagus dan tidak rusak, anda masih bisa memberinya ke keponakan, anak yatim atau yang lainnya. Niscaya bukan uang baru yang dinilai disisi Allah swt, melainkan keikhlasan anda dalam memberi.